Tak terkira betapa besar rasa malu yang harus ditanggung oleh bangsa Malaysia akibat perbuatan pemerintah Malaysia. Berkali-kali mereka ketahuan mencuri kekayaan budaya Indonesia.
Tak cukup rupanya mereka mencuri kekayaan laut dan pulau dari Indonesia. Pemerintah Malaysia juga telah berkali-kali ketahuan mencuri kekayaan budaya Indonesia. Angklung, batik, reog, dan lagu Rasa Sayange mereka klaim sebagai hasil kebudayaan asli Malaysia. Padahal dunia pun tahu, bahkan Obama yang mereka (pemerintah Malaysia) agung-agungkan pun tahu bahwa batik memang milik Indonesia. Dan para wisatawan mancanegara pun tahu bahwa angklung, batik, dan reog itu adalah milik Indonesia. Adapun lagu Rasa Sayange, tak perlu dipertanyakan lagi. Selain bukti empiris, bukti otentik berupa rekaman lagu tersebut pada tahun 1962 juga ada.
Sekarang mereka mengklaim bahwa Tari Pendet adalah tarian asli dari Malaysia. Turis mancanegara yang sering mondar-mandir di Bali pasti tertawa melihat kekonyolan pemerintah Malaysia. Sebenarnya ada apa dengan para pejabat di Malaysia? Adakah skenario tertentu yang mereka buat untuk Indonesia? Pencurian khazanah Indonesia, klaim atas Ambalat, beredarnya teroris asal Malaysia. Ada apa ini? Siapa backing Malaysia dalam serentetan kejahatan ini? Adakah hubungannya dengan Global Freemasonry?
Kita belum bisa memastikan keterkaitan Global Freemasonry dalam hal ini. Namun kita harus tetap waspada, karena kemungkinan itu ada. Kita tahu bahwa hubungan pemerintah Malaysia dengan Amerika Serikat dan Arab Saudi cukup erat. Salafy-Wahhabi mulai menguat di Malaysia. Perlakukan Malaysia terhadap TKI mirip dengan perlakuan Arab Saudi terhadap TKI yang mayoritas Muslim Sunni. Beredarnya teroris Malaysia di Indonesia juga menunjukkan adanya keterkaitan antara teroris Internasional sepuluh tahun belakangan dengan Salafy-Wahhabi, dimana Usamah bin Ladin juga berasal dari Arab Saudi yang juga Salafy-Wahhabi. Kemudian hal itu dapat menguatkan kecurigaan bahwa Salafy-Wahhabi punya hubungan erat dengan ajaran Khawarij.
Kita memang belum bisa menyimpulkan secara utuh. Masih banyak puzzle yang perlu kita susun. tetapi setidaknya kita punya beberapa puzzle yang sudah mulai tersusun dan terlihat bentuknya walau masih agak samar.
Salafy-Wahhabi dan Khawarij
Salafy-Wahhabi mempunyai sejarah kelam yang berlumuran darah. Mereka telah membunuh banyak kaum Sunni. Bahkan di Indonesia, kita dapat melihat betapa giatnya mereka menuduh kaum Sunni sebagai ahli bid’ah bahkan sampai menghukumi kita sebagai musyrik. Mereka mengalirkan darah kaum Muslimin karena mereka berfikir bahwa kita ini telah musyrik, murtad dsb. Padahal kita ini benar-benar Muslim yang menjaga tauhid. Sementara orang-orang non-Muslim yang jelas-jelas kafir dan musyrik mereka biarkan. Begitulah Salafy-Wahhabi, tingkahnya mirip dengan Khawarij yang diberitakan oleh Rasul.
Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya di antara kaumku ini, ada orang-orang yang membaca al-Quran tetapi tidak sampai melewati kerongkong mereka, yaitu tidak mengambil faedah dari apa yang mereka baca, bahkan mereka hanya sekadar membacanya saja. Mereka mampu membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala hidup. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah menembusi binatang buruan. Jika sekiranya aku menemui mereka, pasti aku bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. [HR. Bukhari dan Muslim]
Salafy-Wahhabi sering menukil-nukil ayat dan hadits, namun mereka menafsirkannya sesuai nafsu mereka. Dan salah satu korban pengkafiran mereka adalah Syaikh Nizar Al-Halaby yang telah mereka bunuh dengan kejam, bahkan Al-Hafizh Ibnu Hajjar dan juga Imam An-Nawawi pun mereka hukumi sebagai kafir.
Teroris
Hadits di atas juga sesuai dengan gambaran teroris yang suka menukil-nukil Qur`an dan hadits untuk membenarkan tindakan mereka. Padahal mereka lebih sering mencederai bahkan membunuh ummat Islam dari pada non-Muslim. Berapa orang Yahudi yang tewas dalam peritiwa 9/11? Tak lebih dari lima orang. Kebanyakan adalah ummat Islam dan Kristen.
Berapa banyak orang non-Muslim yang tewas dalam serangkaian pengeboman di Indonesia? Kenyataannya, banyak juga ummat Islam yang menjadi korban teroris itu. Bahkan teroris itu melakukan pengeboman pada bulan Rajab, suatu bulan haram yang dilarang padanya berperang dan menumpahkan darah. Masihkah Anda percaya bahwa para teroris itu benar-benar Muslim yang tengah menjalankan perintah agama? Jangan terkecoh wahai para pemuda! Jangan jadikan Usamah bin Ladin, Noordin M. Top. atau pun Dr. Azhari sebagai idolamu! Mereka membaca al-Quran tetapi tidak sampai melewati kerongkong mereka. Mereka mampu membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala hidup. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah menembusi binatang buruan.
Noordin M. Top akan tetap berkeliaran selama wanita-wanita salafy bersedia menjadi isterinya dan menyembunyikan dia. Jika Anda mau Noordin M. Top itu segera tertangkap, maka bersihkan dahulu lingkungan Anda dari pemikiran salafy-wahhabi. Para orangtua, jangan sampai Anda menjadikan Noordin M. Top sebagai menantu Anda! Dia itu teroris.
Agen Di Balik Muhammad bin Abdul Wahhab
Agen rahasia asal Inggeris bernama Hempher diduga kuat sebagai dalang lahirnya gerakan Muhammad bin Abdul Wahhab yang saat ini kita sebut saja sebagai Salafy-Wahhabi. Karena kaum Mu’tazilah modern yang mengikut kepada Jamaluddin al-Afghani juga diklaim sebagai Salafy oleh sebagian orang. Dan mengenai keterkaitan Jamaluddin al-Afghani dengan agen Masonic telah dibahas oleh David Livingstone.
Hempher, sebagai pengemban tugas telah mendapat perintah untuk melahirkan suatu kelompok radikal yang berkedok memurnikan agama guna memangkas hal-hal yang sebenarnya dapat meningkatkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dalam artikel yang diberikan Hempher kepada Muhammad bin Abdul Wahhab terdapat skema seperti:
1. Muhamamd bin Abdul Wahhab harus menyatakan bahwa semua ummat Islam (di luar pengikutnya) sebagai kafir dan halal darahnya, halal kehormatannya, halal harta bendanya, dan menjadikan mereka sebagai budak.
Oleh sebab itu, jangan lagi mengirim TKI ke Arab Saudi dan Malaysia! Kaum salafy-wahhabi akan menganggap TKI Ahlus Sunnah wal Jama’ah sebagai budak belaka.
2. Muhammad bin Abdul Wahhab harus menyatakan bahwa Ka’bah itu berhala, sehingga harus dihancurkan. Hal ini dimaksudkan agar ummat Islam tak lagi melakukan hajji, kemudian juga untuk merampok jama’ah hajji dan membunuh mereka.
Namun Muhammad bin Abdul Wahhab tak menyanggupi untuk merusak Ka’bah, karena terlalu beresiko.
3. Dia harus berusaha menghalangi ummat Islam dari mentaati Khalifah (Kekhalifahan Utsmaniyah). Dia harus mengajak orang-orang untuk memberontak kepada Khalifah. Dia harus mempersiapkan tentara untuk hal ini. Dia harus memanfaatkan segala kesempatan untuk menyebarkan keyakinan bahwa memang diperlukan adanya perlawanan terhadap bangsawan Hijaz.
4. Dia harus mengatakan bahwa kuburan yang besar dan indah, kubah dan tempat-tempat suci di negara-negara Muslim adalah berhala dan musyrik, karena itu harus dibongkar. Dia harus melakukan yang terbaik untuk menghasilkan kesempatan untuk menghina Nabi Muhammad, para khalifahnya, dan semua tokoh ulama dari berbagai madzhab.
Untuk yang nomor empat, saya teringat dengan Ustadz Hasib Lc, salah satu pendiri PK/PKS. Dia juga pernah berusaha merusak kuburan di dekat tempat tinggalnya di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Dan teringat juga oleh saya bagaimana kaum salafy-wahhabi berkata bahwa tongkat mereka masih lebih bermanfaat daripada Muhammad bin Abdullah (Ar-Rasul) yang telah wafat. Dan baca juga bagaimana mereka menghukum sesat kepada Imam An-Nawawi dan Ibnu Hajar Atsqolany.
5. Dia harus melakukan hal yang terpenting yaitu mendorong terjadinya pemberontakan, penindasan, dan anarki di negeri-negeri Muslim.
Usamah bin Muhammad bin Awwad bin Ladin
Usamah dilahirkan di Jeddah, Arab Saudi, pada 28 Juni 1957. Ayah Usamah, Muhammad bin Awwad, sangat akrab dengan keluarga Kerajaan Saudi dan termasuk orang paling kaya di Arab Saudi. Usamah bin Ladin, seperti para pendahulu salafy (salafus salafy), punya hubungan erat dengan Amerika dan pernah menjadi anggota CIA, sebagaimana Muhammad bin Abdul Wahhab juga pernah menjadi agen Inggeris.
Jika Anda bertanya kepada salafy jihadi di Inonesia tentang siapa itu Usamah, mungkin ini jawaban mereka:
Terhadap Usamah, kalau menggunakan kaca mata Barat, yang mendakwakan diri sebagai kaum demokrat (penegak demokrasi) dia adalah seorang teroris. Sebab Usamah menebar teror terhadap Amerika dan negara-negara pendukungnya. Tujuan Usamah sederhana, jangan lagi memaksa-maksa umat islam untuk mengikuti ideologi demokrasi Barat. Dan juga jangan lagi menebar teror di tengah umat Islam.
Jika mengunakan kaca mata pemerintah Saudi dan salafynya, dia dinilai sebagai khawarij, karena berjuang melawan pemerintah yang sah. Sebab Amerika adalah kawan Saudi, dan saudi melarang warganya memerangi Amerika, sementara Usamah tidak mau taat kepada pemerintah Saudi karena pemerintah Saudi sudah dikontrol oleh Amerika.
Kalau menggunakan kacamata perjuangan perlawanan, maka Usamah adalah pejuang (mujahid) yang mengikuti madzhab salafi. karena di anatara pandangannya didasarkan kepada ulama=ulama’ yang menggunakan manhaj salaf. Maka dikatakan, salafy jihadi.
Sekarang, Yang namanya salafi itu adalah manhaj beraqidah dan beragama. Bukan sekedar akidahnya, tetapi jga dalam praktek keagamaannya. Selama manhaj dalam masalah ini mengikuti pola yang telah dilakukan oleh para shahabat dan tabi’in, maka dinamakan salafy.
Sedangkan khawarij adalah kelompok yang memerangi penguasa saat itu, (Ali bin Abi Thalib dan sesudahnya) karena berpendapat bahwa mereka semua sudah kafir. Kaum khawarij ini menganggap (bahwa) dosa besar (itu) membatalkan keislaman.
Setahu saya, Usamah tidak menganggap pelaku dosa besar sebagai kaum kafir. Tetapi menganggap pemerintah yang tidak mau menerapkan syari’at Islam sebagai pemerintah murtad.
Jadi, menurut mereka, para pemimpin negeri ini sudah murtad. Bukankah itu bentuk lain dari takfir? Mereka masih mau menghindar dari sebutan khawarij? Tetapi itu ‘kan ’salafy jihadi’, lalu bagaimana dengan salafy yang berqiblat kepada Saudi? Sama saja potensinya.
Dalam dunia intelijen, kadang kita harus mencaci-maki kawan sendiri yang sedang menyamar. Jika Saudi menyebut salafy jihadi semacam Usamah itu sebagai Khawarij, itu mungkin saja untuk menutupi kedok keterkaitan antara Usamah, Dinasti Bush, dan Dinasti Saudi. Hal itu untuk menutupi bahwa sesungguhnya Salafy-Wahhabi yang dianut Saudi juga Khawarij. Seorang maling menyebut kawannya sebagai maling supaya kawannya saja yang dihujat sebagai maling, itu sudah lumrah. Walau sesungguhnya dirinya juga sama-sama maling seperti kawannya. Menyebut salafy jihadi sebagai Khawarij bukan jaminan bahwa salafy Saudi bukanlah Khawarij. Karena kenyataannya, salafy saudi itulah yang pernah merusak makam Nabi, pernah pula membunuh kaum Sunni, memberontak kepada Khalifah Utsmaniyah, dan berkawan dengan Dinasti Masonic paling tua di Amerika, Dinasti Bush. Seperti kita ketahui bahwa GW Bush adalah Masonic tingkat 33 dan berasal dari Dinasti Bush, suatu Dinasti Masonic pendiri Amerika, negara Israel Raya sesungguhnya.
Noordin M. Top
Lahir di Kluang, Johor, Malaysia pada 11 Agustus 1968, Noordin M. Top juga berpaham seperti Usamah bin Ladin. Itulah sebabnya dia memilih untuk menikah hanya dengan wanita salafy. Dan tidak heran jika Noordin begitu mudah menghalalkan darah kaum Muslimin. Amrozi Cs pun demikian. Begitulah tabiat khawarij, mereka sanggup membunuh kaum Muslimin dan membiarkan kaum musyrikin. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar